Ulama salaf(terdahulu) sangat membenci popularitas.
Banyak dikenal oleh manusia. Siapa yang tidak mau? Setiap berjalan
ada yang mengenali, setiap lewat ada yang menyapa. Mungkin sudah fitrah
bagi manusia agar ingin dikenal orang lain. Namun hal ini akan berbeda
jika kita melihat amalan para salaf. Mereka bahkan benci yang namanya
popularitas. Mereka tidak ingin dikenal meskipun mereka sendiri adalah
seorang ulama yang terkenal.
Contohnya adalah Abdullah bin Mubarak (seorang tabi’ut tabi’in). Muridnya Al-Hasan menceritakan, “Suatu hari aku pernah bersama Ibnul Mubarak. Kami mendatangi siqayah[1]
yang didatangi banyak orang untuk diambil airnya sebagai air minum.
Lalu beliau mendekati perigi itu dan meminum airnya. Orang-orang tidak
mengetahui bahwa beliau adalah Ibnul Mubarak. Maka mereka pun
berdesak-desakan sampai mendorong beliau. Ketika beliau keluar dari
kerumunan, beliau berkata kepadaku, ‘Hanya beginilah kehidupan itu.’
Yakni bahwa kita (pada asalnya) tidak dikenal dan dihormati.”[2]
Abdullah bin Mubarak juga pernah berkata, “Jadilah orang yang menyukai status tersembunyi (tidak terkenal) dan membenci popularitas.
Namun jangan engkau tampakkan bahwa engkau menyukai status tesembunyi
itu sehingga menjadi tinggi hati. Sesungguhnya klaim sebagai orang zuhud
yang berasal dari dirimu sendiri, justru mengeluarkanmu dari kezhuhudan
itu sendiri. Karena dengan cara itu, kamu telah menarik pujian dan
sanjungan untuk dirimu.”[3]
Dari Ibnu Muhairiz, bahwa ia pernah berkata kepada Fadhalah bin
Ubaid, “Berikan wasiat kepadaku.” Beliau berkata, “Ada beberapa yang
semoga Allah menjadikannya berguna untuk dirimu. Jika engkau mampu
untuk hanya mendengar, maka usahakanlah. Jika engkau mampu untuk hanya
mendengar tanpa berbicara, maka usahakanlah. Dan jika engkau mampu hanya
mengadiri majelis orang lain tanpa orang lain datang ke majelismu, maka
usahakanlah.”[4]
Masih banyak perkataan ulama salaf tentang popularitas. Bisyr bin Harits berkata, “Tidaklah bertakwa kepada Allah orang yang suka popularitas.”[5]
Hendaknya setiap muslim menjadikan ulama salaf sebagai teladan mereka.
Dimana mereka lebih zuhud dan lebih tawadhu’ dibanding dengan kita yang
hidup di jaman sekarang. Dan popularitas adalah hal yang paling banyak
dicari di jaman sekarang. Sampai-sampai banyak manusia yang menjual
agamanya hanya karena mengejar popularitas. Wallahul musta’an.
Catatan: Sumber berasal dari buku terjemahan
Home »
» FIQH MUAMALAH:POPULARITAS DAN SIKAP UJUB SANGAT DIBENCI GENERASI TERBAIK UMMAT INI
FIQH MUAMALAH:POPULARITAS DAN SIKAP UJUB SANGAT DIBENCI GENERASI TERBAIK UMMAT INI
Written By phyton.id on Senin, 08 September 2014 | 17.48
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
0 komentar:
Posting Komentar